LAPORAN
SISTEMATIKA HEWAN INVERTEBRATA
PHYLLUM ARTHROPODA
Disusn
Oleh:
RISKY IKA PRIMADIANTI
A
420110150
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Kerja Lapangan Mandiri ini telah diperiksa oleh Asisten Dosen Praktikum Sitematika Hewan Invertebrata dan telah disetujui oleh Dosen Pengampu Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata Universitas Muhammadiyah.Surakarta.
Hari :
Tanggal :
Nilai :
Dosen Pengampu Praktikum Asisten
Sistematika Hewan
Invertebrata
(Dwi Setyo Astuti, M. Pd.) (
Riza Fitroh K.)
Mengetahui
Kepala Laboratorium Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kepala Laboratorium Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Triastuti Rahayu, M.Si.)
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat,
dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat selesai sebagaimana yang diharapkan.
Ada hal yang
mendasar dari penyusunan laporan ini, yakni latar belakang dalam penyusunan
laporan ini. Hampir 90% seluruh jenis hewan yang dikenal manusia adalah
Arthropoda. Tentunya dengan hal ini membuktikan bahwa jumlah phyllum Arthropoda
merupakan jumlah yang cukup besar dan cukup unik untuk diteliti dan dibahas
tentang ciri-cirinya, klasifikasinya, serta peranannya bagi kehidupan manusia.
Selain itu Arthropoda sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
mempermudah untuk kita mencocokkan hasil penelitian para ahli tentang phylum
Arthropoda ini. Dan tentunya dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga
bagi kita, khususnya para praktikan.
Kemudian dengan
selesainya laporan ini, saya menghaturkan rasa terima kasih kepada Asisten
Dosen dan Dosen Pengampu Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata yang telah
membimbing saya dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan yang telah saya
susun ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang................................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................. 2
D.
Manfaat........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.....................................................................3
BAB
III PEMBAHASAN
A.
Kelas
Arachnida
1.
Achaearanea
tapidariorum....................................................... 8
2.
Latrodectus
mactans................................................................. 9
3.
Centruroides noxius.................................................................. 11
4.
Centruroides gracilis................................................................. 12
5.
Mastigoproctus giganteus......................................................... 14
B.
Kelas Myriapoda
1.
Narceus americanus................................................................. 15
2.
Narceus sp................................................................................ 17
3.
Scolopendra subspinipes........................................................... 18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 20
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Arthropoda
adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba,
udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan
berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain
yaitu : tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga
daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan
Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir
dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, ekskresi melintas keluar lewat anus,
respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau
nefridia.
Empat dari
lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan
jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang
mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat,
dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Kebanyakan
spesies bersifat predator pada stadia muda maupun dewasa, namun ada yang
menjadi predator pada stadia larva saja, sedangkan imago mengkonsumsi madu atau
lainnya. Adapula spesies bukan predator terutama betina, mencari mangsa untuk
larvanya dengan meletakkan telur di dekat mangsa, karena larva sering tidak
dapat mencari pakan sendiri. Lalat syrphidae misalnya, meletakkan telur di
dekat koloni aphids yang berguna
sebagai sumber makanan saat
telur menetas menjadi larva yang buta dan tidak berkaki.
Filum
Arthropoda terbagi menjadi beberapa kelas yang umum di kenal serta memiliki ordo yang begitu banyak, untuk
mengetahui kelas dan ordo dari filum Arthropoda maka diadakannya praktikum
kerja lapangan ini. Contohnya pada kelas Myriapoda.dan.Arachnida.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari Arthropoda?
2.
Bagaimana
ciri-ciri umum Arthropoda?
3.
Bagaimana
klasifikasi Arthropoda?
4.
Apa
pengerian dari Myriapoda dan Arachnida?
5.
Bagaimana
ciri-ciri dari Myriapoda dan Arachnida?
3.
Tujuan
1.
Mempelajari
jenis-jenis Arthropoda yang ada di alam.
2.
Mendeterminasi
spesies yang didapat untuk mengetahui nama jenisnya.
4.
Manfaat
1.
Mengetahui
definisi dari Arthropoda, Myriapoda dan Arachnida.
2.
Mengetahui
ciri-ciri umum Arthropoda.
3.
Mengetahui
jenis-jenis Arthropoda yang ada di alam.
4.
Mengetahui
ciri-ciri Kelas Myriapoda dan Arachnida.
5.
Dapat
mendeterminasi spesies yang didapat dan mengetahui nama spesiesnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arthropoda berasal
dari 2 kata yaitu arthes yang artinya bersendi-sendi dan poda yang artinya kaki
(alat ekstremitas). Jadi Arthropoda adalah kelompok hewan yang mempunyai kaki
(alat ekstremitas) yang bersendi-sendi, meliputi serangga, laba-laba, udang dan
lipan. Phyllum ini mempunyai anggota yang paling banyak diantara
phyllum-phyllum yang lain. Kelompok hewan ini mempunyai ciri karakteristik,
diantaranya adalah :
1.
Mempunyai
segmen tubuh yang heterogen, yaitu segmentasinya tidak sampai pada alat-alat
dalamnya. Hal ini hampir sama dengan Phyllum Anellida.
2.
Susunan
syaraf tangga tali yang terdiri ganglion cerebrale dan ganglion longitudinale.
3.
Sistem
peredaran darah terbuka dan belum mempunyai cor, tetapi mempunyai pembuluh yang
memanjang di sebelah dorsalnya yang berfungsi seperti halnya jantung.
4.
Rongga
badan sepanjang tubuhnya yang merupakan gabungan dari r. badan I (ectoderm) dan
r. badan II (mesoderm).
5.
Ekstremitasnya
bersendi-sendi yang merupakan derivat dari parapodia pada Anellida.
6.
Permukaan
tubuh dilapisi eksoskeleton yang keras berasal dari cuticula. Merupakan hasil
sekresi dari sel-sel epidermis dibawahnya, tersusun dari zat chitin (amino
polysakarida) yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Cuticula ini
keras akibat adanya endapan zat kapur yang tidak lentur hanya bagian-bagian
tertentu saja yang tipis sehingga lebih lentur dan mengakibatkan adanya pergerakan,
misalnya bagian persendian, pipa trachea dan lain-lain.
7.
Alat.pernapasan.dengan.memakai.sistem.trachea..
8.
Pertumbuhan
tubuh Arthropoda sebagian besar dengan metamorfosa dan proses ecdysis yaitu
pengelupasan eksoskeleton karena adanya hormon ecdyson. (Rahayu, A.,1997).
Tubuh Arthropoda
terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu
membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara
kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh
ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang
tidak dilengkapi alat gerak. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang
sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai
alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi
lingkungan tempat hidupnya.
Sitem peredaran
darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya
merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah.
Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Hewan arthropoda yang
hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea,
paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem
ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf
tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf
tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan
tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada
yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap.seperti.pada.nyamuk,.serta.menggigit.seperti.pada.semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
Cara hidup
Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau
simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya.nyamuk,.lalat,.semut,.kupu-kupu,.capung,.belalang,.dan.lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput. (Amintabin, 2010).
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput. (Amintabin, 2010).
Klasifikasi , dibagi menjadi 4 kelas :
1.
Crustacea.
Pembagian tubuh : Sefalotorak (kepala-dada), dan abdomen (perut). Habitat
: air. Ciri-ciri : 10 pasang (1 ps tiap ruas), alat
pernapasan insang, contoh : genus /spesies Leander sp
(udang), Macrocheira kaempferi (kepiting raksasa).
2.
Arachnoidea.
Pembagian tubuh : Sefalothorak dan abdomen. Habitat : darat. Ciri-ciri
lain : 4 pasang kaki pad sefalotorak, alat pernapasan berupa.paru-paru.buku,.contohnya : Thelyphonus (kalajengking), Mastigopractus (laba-laba).
3.
Myriapoda.
Pembagian tubuhnya : Sefal (kepala), torak (dada ) dan
abdomen (perut). Habitatnya : darat. Ciri-cirinya: 1 pasang pada
setiap ruas, alat.pernapasan.berupa.trachea,.contohnya
: Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu).
4.
Insecta..Pembagian.tubuhnyaO: Sefal,.torak.dan.abdomen.
Habitatnya: darat, perairan. Ciri lainnya : 3 pasang pada
torak, Alat pernapasan trachea, beberapa diantaranya ada yang bersayap,
contohnya : Apis (lebah), Aedes (nyamuk). (Jumar, 2000).
Arachnida (dalam
bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun
anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas
Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea
bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.
Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks, abdomen, dan 4 pasang kaki. Tidak memiliki mandibula.
Arachnida
dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.
1.
Scorpionida memiliki alat penyengat beracun
pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus
mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).
2.
Arachnida,
abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat
sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata),
laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).
3.
Ordo
Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini memiliki tubuh
berbentuk bulat telur tau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan
atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah
tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp). (Ayu, K., 2012).
Respirasi
berlangsung dengan menggunakan paru-paru buku yang terdapat pada bagian
abdomen, tetapi ada juga yang menggunakan trakea. Hewan ini mempunyai sistem
peredaran darah terbuka. Memiliki sistem saraf tangga tali. Ganglion otak ada
di kepala, memiliki serabut saraf yang berhubungan dengan mata.dan.indra.peraba. Alat kelamin
jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam). Sistem pencernaan makanan dimulai dari
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Sisa metabolisme diekskresikan
melalui pembuluh malpighi (tubulus Malpighi) yang mengelilingi lambung dan
anus. (Karmana dan Anik, 1987).
Myriapoda (dalam bahasa
yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki
seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar
kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu,
atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan
abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.
Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak
ada bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat
peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas. Setiap ruas
badan belakang terdapat kaki berpasangan. Myriapoda melakukan respirasinya
menggunakan saluran trakea yang bermuara pada lubang-lubang kecil (stigma),
letaknya pada dinding ruasruas tubuh. Lubang tersebut disebut spirakel.
Sistem peredaran darahnya terbuka dan letak jantung pada bagian punggung.
Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali. (Soemarwoto, 1983).
Kelas Myriapoda memilik dua ordo, yaitu sebagai
berikut :
1.
Diplopoda
Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah segmennya
sekitar 25–100, setiap segmennya hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap
abdomen mempunyai dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Contohnya keluwing,
makanan hewan ini berupa tumbuh-tumbuhan dan berkembang biak dengan bertelur.
Adapun makanan keluwing berupa sisa-sisa tumbuhan, sering terdapat di tempat
yang lembap pada pembuangan sampah. Jika kita mengganggu hewan ini, maka
tubuhnya akan segera menggulung.
2.
Chilopoda
Hewan ini tergolong hewan pemangsa (predator), makanannya
adalah cacing dan serangga. Bentuk tubuhnya pipih, jumlah segmen bisa mencapai
177, setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada satu segmen di
belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang
mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun. Lipan atau
kelabang bila bertemu mangsanya akan menyerang mangsanya dengan cara menggigit
menggunakan kaki beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa. (Oemarjati, B.
S. dan Wisnu W., 1990).
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Kelas
Arachnida
1.
Achaearanea
tapidariorum

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis : Arachnidae
Ordo : Araneae
Sub ordo : Labidognatha
Family : Theridiidae
Genus : Achaearanea
Species : Achaearanea
tapidariorum
Achaearanea
tapidariorum memiliki
ciri morfologi yaitu karapas dan tulang dada berwarna
kuning sampai coklat, kaki
berwarna kuning sampai coklat dengan cincin gelap,
perut lebih tinggi dari yang lama, abu-abu dengan
pigmen hitam dan putih, dan memiliki bercak putih di belakang titik tertinggi, dikelilingi oleh anterior
hitam dengan garis-garis gelap berjalan menuruni sisi dan
chevrons hitam di
belakang, venter memiliki dua
gugus geofon cahaya melampirkan daerah gelap, laki-laki
lebih gelap dan lebih kecil daripada perempuan, betina
berkisar dari 5 sampai 8 mm panjang, sedangkan laki-laki
pada umumnya sekitar 4 mm.
Laba-laba rumah umum ditemukan
di seluruh dunia, meskipun mereka diyakini asli ke neotropics. Laba-laba ini membangun web yang besar di sudut ruangan, di bawah perabotan, di sudut antara pagar, dan antara batu-batu. Biasanya mengambil keuntungan dari setiap ruang yang
menyediakan "akses" terbaik
untuk mangsa yang paling.
Salah satu bagian dari jaring
laba-laba rumah itu adalah tenunan lebih erat dari seluruh web. Bagian ini
ditutupi dengan lapisan tambahan sutra, dan itu adalah di
bagian web bahwa laba-laba
berdiri di menunggu mangsanya. Ketika web
dibangun di ruang terbuka laba-laba dapat membawa sepotong kecil daun atau
bahan sejenis lainnya ke dalam web
di mana menyembunyikan. Jaring laba-laba rumah
muda jauh lebih
teratur daripada orang dewasa.
Jaring laba-laba rumah
yang terbuat dari helai lengket yang menangkap
debu dan puing-puing lainnya semudah mangsa.
Ini jaring biasanya
ditemukan di rumah-rumah dan
apa yang kebanyakan orang sebut sebagai
jaring laba-laba.
Seekor
laba-laba rumah menangkap mangsanya dengan menunggu di web sampai serangga
besar tertangkap dalam benang-benang lengket. Laba-laba kemudian melemparkan
sutra lebih ke korban dan menariknya ke dalam web. Laba-laba akan mengubah
situs web mereka jika mereka tidak menangkap mangsa yang cukup.
2.
Latrodectus
mactans

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Theridiidae
Genus : Lactrodectus
Species : Latrodectus
mactans
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya
memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma,
yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax).
Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.
Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang
dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada
cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang
mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera),
terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang
disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan
jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya,
mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Laba-laba janda dapat ditemukan di setiap benua di dunia kecuali Antartika. Di Amerika Utara, para janda hitam
umumnya dikenal sebagai selatan (Latrodectus mactans), Barat (Latrodectus hesperus),
dan utara (Latrodectus variolus) dapat ditemukan di Amerika Serikat, demikian juga "abu-abu" atau "laba-laba janda coklat" (Latrodectus geometricus) dan "laba-laba janda
merah" (Latrodectus bishopi). The spesies
tunggal yang terjadi di Australia
umumnya disebut Redback (Latrodectus hasselti). Spesies Afrika genus
ini kadang-kadang dikenal sebagai laba-laba tombol.
Laba-laba hitam biasanya memangsa berbagai serangga, tapi kadang-kadang mereka melakukan memakan kutu kayu, diplopods, chilopods dan arakhnida lainnya. Ketika mangsa yang terjerat oleh web, Latrodectus mactans cepat keluar dari retret nya, membungkus mangsa aman di web yang kuat, maka gigitan dan envenoms mangsanya. Racun memakan waktu sekitar sepuluh menit untuk berlaku, sementara itu, mangsa dipegang erat oleh laba-laba. Ketika gerakan gencatan mangsa, enzim pencernaan yang
dilepaskan ke dalam luka. Laba-laba hitam kemudian membawa mangsanya kembali ke mundur sebelum makan.
Gigitannya sangat
berbahaya karena latrotoxin neurotoxin, yang
menyebabkan latrodectism kondisi, baik nama untuk genus. Para janda hitam betina memiliki kelenjar racun yang luar biasa besar dan gigitannya sangat berbahaya bagi manusia, namun, Latrodectus gigitan jarang membunuh
manusia jika pengobatan medis yang tepat disediakan. Racun betina setidaknya tiga kali lebih kuat daripada laki-laki, membuat pertahanan diri gigitan laki-laki tidak efektif.
3.
Centruroides
noxius

Klasfikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Subphyllum : Chelicerata
Classis : Arachnida
Ordo : Scorpiones
Family: Buthidae
Genus: Centruroides
Species : Centruroides noxius
Corpion atau
kalajengking of Nayarit (Centruroides noxius) adalah Scorpion keluarga Buthidae asli Meksiko, tetapi tidak diketahui banyak tentang bagaimana tiba sampai Chili dan di negara-negara lain, dianggap sangat
berbahaya seperti sejauh poison, orang-orang dengan pengalaman dalam hewan atau bahwa tahu untuk memanipulasi
benar tidak memiliki risiko mereka begitu banyak sebagai
orang yang hanya Integra dengan mereka. Variasi berada pada
tingkat berwarna, pada kenyataannya, adalah kasus fenotípicas plastisitas dalam
kalajengking (hijau zamrud, oker hitam, merah dan kuning).
Kalajengking dari Nayarit
adalah asal Meksiko (dari provinsi Jalisco dan Nayarit), meskipun area
distribusi dari telah diperluas ke negara lain dengan cara buatan.
Di alam itu tinggal di tempat-tempat yang hangat dan dengan kelembaban relatif miskin. Ini adalah kebiasaan crepuscular, yang mengatakan, ia meninggalkan tempat itu bersembunyi di pagi hari untuk jam pertama dan di akhir sore makan sendiri, untuk beristirahat pohon menyembunyikan diri di bawah batu atau di celah-celah dinding atau dengan frekuensi yang sedikit bukaan.
Di alam itu tinggal di tempat-tempat yang hangat dan dengan kelembaban relatif miskin. Ini adalah kebiasaan crepuscular, yang mengatakan, ia meninggalkan tempat itu bersembunyi di pagi hari untuk jam pertama dan di akhir sore makan sendiri, untuk beristirahat pohon menyembunyikan diri di bawah batu atau di celah-celah dinding atau dengan frekuensi yang sedikit bukaan.
Kalajengking ini
pakan ukuran kecil kecil muda invertebrata atau erosif bahkan kecil yang lahir
tanpa bulu dan tak berdaya (jari kelingking) mengikuti ukuran dari yang satu
ini. Meskipun sebagian besar kebiasaan itu dibandingkan laba-laba diberi makan
dengan kain Jangkrik pada corong (kecil), Escarabajos dan lain-lain dapat
diberi makan setiap 2-3 hari setelah kualitas nutrisi makanan dan usia
kalajengking (orang-orang muda akan makan bahwa orang dewasa banyak lagi,
karena metabolisme pertama lebih cepat dan juga harus tumbuh cepat).
4.
Centruroides gracilis

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Subphyllum : Chelicerata
Classis : Arachnida
Ordo : Scorpiones
Family: Buthidae
Genus: Centruroides
Species : Centruroides gracilis
Jantan dewasa yang lebih
besar dari betina dewasa dan memiliki jumlah yang sama dari instar. Secara
umum, jantan adalah 50-153mm
dan betina 60-100mm.
Ada bentuk beberapa
warna yang biasanya terjadi bersamaan pada
populasi yang sama (bahkan betina yang sama dapat memberikan scorplings lahir
dengan semua warna tersebut membentuk bersama-sama.dalam.sampah.yang.sama):
1)OHewan.kehitaman.seluruh.dengan.tangan.merah.tua.
2)OHewan.kemerahan.seluruh.
3) Prosoma, mesosoma dan metasoma coklat sangat gelap, kaki kekuningan sampai coklat kemerahan, gelap pedipalpus coklat witn merah tangan & jari hitam.
4) Prosoma & mesosoma coklat tua dengan band memanjang pucat median, segmen ekor I-IV coklat kemerahan, ekor segmen V & telson kehitaman, kekuningan.kaki,.pedipalpus.oranye.coklat.
Di habitat alami, spesies ini ditemukan di bawah menyalak dan batu di hutan tropis. Di tempat-tempat di mana spesies ini diperkenalkan, dapat ditemukan di dalam rumah, di bawah batu dan tumpukan kayu, puing-puing dan kantung, baik dalam ruangan dan luar ruangan.
1)OHewan.kehitaman.seluruh.dengan.tangan.merah.tua.
2)OHewan.kemerahan.seluruh.
3) Prosoma, mesosoma dan metasoma coklat sangat gelap, kaki kekuningan sampai coklat kemerahan, gelap pedipalpus coklat witn merah tangan & jari hitam.
4) Prosoma & mesosoma coklat tua dengan band memanjang pucat median, segmen ekor I-IV coklat kemerahan, ekor segmen V & telson kehitaman, kekuningan.kaki,.pedipalpus.oranye.coklat.
Di habitat alami, spesies ini ditemukan di bawah menyalak dan batu di hutan tropis. Di tempat-tempat di mana spesies ini diperkenalkan, dapat ditemukan di dalam rumah, di bawah batu dan tumpukan kayu, puing-puing dan kantung, baik dalam ruangan dan luar ruangan.
Hal ini dapat menimbulkan
kalajengking sangat sengatan menyakitkan, tetapi
tidak dianggap sebagai ampuh sebagai beberapa kerabat. Beberapa informasi menunjukkan bahwa individu dari Amerika Utara kurang berbisa dari kerabat
mereka dari Amerika Tengah dan Selatan.
Centruroides gracilis dari Kuba memiliki
LD melaporkan 50
nilai 2,7 mg
/ kg, yang cukup
ampuh. Spesies ini harus ditangani dengan hati-hati.
5.
Mastigoproctus giganteus

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum :
Arthropoda
Classis :
Arachnida
Ordo :
Uropygi
Family : Thelyphonidae
Genus :
Mastigoproctus
Species : Mastigoproctus
giganteus
Divisi tubuh dari Acarina yang tidak sesuai dengan orang-orang
dari arakhnida lain, untuk kepala, dada, dan perut yang menyatu, membentuk sebuah badan tidak
bersegmen. Kenyataan ini telah mengakibatkan terminologi khusus. The gnathosoma atau kapitulum merupakan 2 segmen pertama primitif, dan menanggung chelicerae dan pedipalpus. Idiosoma meliputi seluruh tubuh. Tungau Banyak melintang, garis-garis
halus, tetapi ini tidak memiliki hubungan dengan segmentasi. Para pelengkap Acarina kebanyakan agak mirip dengan
laba-laba, kecuali bahwa spesies
muda yang baru menetas hanya memiliki 3 pasang kaki. Jantan
hingga 10 tahun. Betina sampai dengan 20 tahun. Mastigoproctus
giganteus memiliki komponen asam cuka dalam dirinya yang bisa disemprotkan
melalui bukaan kelenjar di dasar cambuk yang dapat menunjuk ke segala arah
dengan akurasi tinggi.
Mastigoproctus giganteus mengeluarkan
sendiri siang hari di bawah batu atau berbagai
jenis puing-puing, muncul untuk berburu setelah gelap. Spesies ini terjadi
di bagian selatan
dan barat daya Amerika Serikat
dan selatan ke Meksiko.
Mastigoproctus giganteus cukup besar untuk menjadi makanan
yang masuk akal bagi mamalia seperti musang, coatis, armadillos, sigung, dan
bahkan beruang, babi liar
dan peccaries.
B.
Myriapoda
1.
Narceus americanus

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Myriapoda
Classis : Diplopoda
Ordo : Spirobolida
Family : Spirobolidae
Genus : Naerceus
Species : Narceus americanus
Walaupun
dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar
memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan
spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya
memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih
sedikit biasanya 100-300 kaki saja.
Kaki
seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan
bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen
tubuh berbentuk cincin. Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa
terdapat dua pasang kaki. Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk
(collum) dan tidak berkaki. Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4)
mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa
sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang
belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki
seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau
specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan
identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut,
mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang
yang disebut gnathochilarium.
Ini mendiami daerah pesisir timur Amerika Utara barat ke Georgetown, Texas, utara dari rawa Ottine. Dalam hutan,
sampah, dan daun. Kaki seribu
lebih suka hidup di habitat lembab dan siang hari terjadi di bawah batu, kayu dan benda-benda lainnya dalam kontak
dengan tanah. Mereka aktif di malam hari. Aktif musim semi melalui musim gugur, juga menahan musim dingin di log membusuk atau
di tanah.
Lipan
memakan serangga dan laba-laba. Mereka membunuh dengan memegang mangsanya
dengan taring yang kuat dan menyuntikkan racun. Taring yang terletak di segmen
tubuh tepat di belakang kepala. Kaki Seribu memakan pengurai bahan organik,
tapi kadang-kadang akan merusak tanaman bibit dengan memberi makan pada daun,
batang dan akar. Mereka meringkuk erat ketika terganggu sehingga sering dalam
pelepasan cairan dari kelenjar repugnatorial.
2. Narceus sp.

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Classis : Myriapoda
Ordo : Spirobolida
Family : Spirobolidae
Genus : Narceus
Species : Narceus sp.
Kaki seribu memiliki tubuh yang terdiri dari berbagai segmen. Missouri memiliki empat pasang kaki per segmen, kecuali segmen ketujuh laki-laki yang memegang organ reproduksi. Baru menetas
lipan tidak hanya memiliki berbagai pasang kaki, tetapi dengan meranggas setiap mereka menambahkan.kaki.dan.segmen.tubuh. Tidak seperti lipan, kaki seribu
tidak menggigit dan makhluk pemalu. Untuk melindungi diri
terhadap predator, mereka roll ke hidrogen sianida bola dan mengeluarkan dari kelenjar khusus.
Sebagian besar dari sekitar 8.000 spesies kaki seribu adalah pemulung atau pemakan tanaman, yang hidup terutama pada membusuk materi tanaman dan hewan. Beberapa spesies liang bawah tanah. Di Missouri, kaki seribu banyak bermigrasi pada musim semi dan musim gugur, yaitu ketika mereka yang paling mencolok. Habitat pada hutan dan padang rumput. Anda dapat menemukan mereka hampir di mana saja ada lembab, vegetasi membusuk.
Sebagian besar dari sekitar 8.000 spesies kaki seribu adalah pemulung atau pemakan tanaman, yang hidup terutama pada membusuk materi tanaman dan hewan. Beberapa spesies liang bawah tanah. Di Missouri, kaki seribu banyak bermigrasi pada musim semi dan musim gugur, yaitu ketika mereka yang paling mencolok. Habitat pada hutan dan padang rumput. Anda dapat menemukan mereka hampir di mana saja ada lembab, vegetasi membusuk.
3.
Scolopendra subspinipes

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Subphyllum : Myriapoda
Classis : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Family : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Species
: Scolopendra
subspinipes
Ini adalah spesies besar yang dapat tumbuh hingga 10
sampai 20 cm (3,9-7,9 in) panjang atau bahkan lebih. Memiliki variasi warna.
Tubuhnya biasanya merah atau cokelat kemerahan dengan kaki kuning atau
kuning-oranye. Secara umum dengan anggota lain dari genus Scolopendra, memiliki
segmen tubuh 21 dengan segmen masing-masing memiliki sepasang kaki yang melekat.
Sepasang kaki dimodifikasi dikenal sebagai forcipules dapat ditemukan di
kepala, yang ditutupi oleh perisai datar dan beruang sepasang antena. Para
forcipules adalah alat utama yang digunakan oleh lipan untuk membunuh mangsanya
atau untuk pertahanan, karena mereka memiliki cakar tajam yang terhubung ke
kelenjar racun. Lipan bernapas melalui bukaan terletak di sepanjang sisi tubuh
mereka. Ini bukaan yang baik berbentuk bulat atau S-berbentuk. Mereka memiliki
mata sederhana dengan visi miskin, sehingga mereka bergantung banyak pada
sentuhan dan kemoreseptor mereka.
Meskipun kata "Vietnam"
dalam nama umum, Vietnam bukanlah habitat satu-satunya spesies ini. Bahkan,
dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia tetapi biasanya
menghuni hutan Asia Tenggara. Beberapa subspesies terjadi di Jepang juga. Ini
juga merupakan salah satu dari hanya tiga jenis lipan di Hawaii. Mereka adalah predator aktif mengambil mangsa besar
seperti tikus dan bahkan kelelawar. Gigitan mereka sangat menyakitkan, tapi
jarang berakibat fatal pada manusia. racun ini disampaikan melalui forcipules
hewan, yang terletak tepat di belakang rahang. Venoms spesies Scolopendra
mengandung senyawa seperti serotonin, fosfolipase A hemolitik, protein
kardiotoksik dan cytolysin a.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
dilapangan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Ciri utama
hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya
lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting,
udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta
spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil.
Tubuh
Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap segmen
tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk
bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri
lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar
(eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel
kulit.
Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustacea,
Arachnoidea, Myriapoda, dan Insecta.
Peranan Arthropoda pada
kehidupan manusia yaitu : membantu proses penyerbukan tanaman, terutama pada
tanaman yang memiliki mahkota bunga yang indah dan mempunyai kelenjar madu,
merupakan sumber makanan yang berprotein tinggi, merupakan salah satu mata rantai
dalam suatu ekosistem, ada yang bersifat merugikan bagi pertanian misalnya :
belalang, dapat menyebarkan beberapa jenis penyakit seperti nyamuk Anopheles.
2. Saran
a.
Arthropoda sangat berguna bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan
menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
Disarankan
bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah
satu anggota dari ekosistemkehidupan, Arthropoda.
DAFTAR PUSTAKA
Amintabin.2010.Filum
Arthropoda.Diakses 14-12-2012
Ayu,
Kumala.2012.Phylum Arthtopoda.Diakses 14-12-2012
Jumar.2000.Entomologi Pertanian.Jakarta
: Rineka Cipta.
Karmana, O. dan Anik Anwar.1987.Penuntun Pelajaran
Biologi Berdasarkan Kurikulum 1984.Bandung : Ganeca Exact Bandung.
Oemarjati, B. S. dan Wisnu Wardhana.1990.Taksonomi
Avertebrata.Jakarta : UI Press.
Soemarwoto, Idjah.1983.BIOLOGI UMUM III.Jakarta :
PT. Gramedia Jakarta.
Rahayu, Tuti.1997.Sistematika Hewan Invertebrata
Lanjut.Surakarta : Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar